Monday, September 8, 2014

Kamu Tak Harus Selalu Ada Saat Mereka Kumpul Bareng

Merasa kehilangan momen berharga bersama temanmu itu bagaimana menurutmu? Itang pernah berkata, "tak harus selalu ada kamu kan saat mereka kumpul dan main bareng. Seperti inilah kita sebagai anak luar kota yg sekolah di Solo dan mayoritas temanmu di Solo."

Dan kata Cita, "Kamu tak perlu iri dengan kebahagiaan mereka. Karena dirimu sendirilah yg menciptakan kebahagiaan untuk dirimu. Tak perlu memikirkan apa yang sedang mereka lakukan tanpa dirimu. Buat cerita untuk dirimu sendiri."

Thanks guys, your ultimate wise words calm me so deeply down. Sedih memang saat kamu tak dilibatkan dalam keasyikan yg sedang mereka lakukan. Diajak aja tidak bahkan dikasih taupun tidak. Tak mengapa dan wajar saja kalau kamu sebal dan kesal. Bukan berarti kamu tidak lagi menjadi temannya kan? Masih ada kesempatan lain. Kamu diajak atau tidak diajak, ditawari atau tidak ditawari mereka masih tetap menjadi temanmu kan? So sorry ke-childish-an masih saja ada dalam diri ini. Hanya saja aku tak ingin ketinggilan sedikitpun cerita yg kalian buat. 

@emRochim
07 Sept '14




Saturday, September 6, 2014

Menurutmu Baik Belum Tentu Baik Di Mata Allah

Terkadang segala sesuatu yang kita inginkan tak sesuai seperti apa yang kita pikirkan dan rencanakan. Seperti inilah jadinya, manusia boleh berencana tapi Allah-lah yang menentukan. Kita hanya berperan sebagai aktor dalam kehidupan kita dan Allah yang menjadi sutradaranya. Kita tak bisa menginginkan skenario seperti apa yang kita inginkan bukan.

Tahukah kamu, mungkin apa yang kamu anggap itu sangat baik, bahkan seluruh manusia di semesta juga sependapat denganmu. Akan tetapi ternyata Allah berkata itu buruk, apapun yang bisa kamu lakukan untuk membuat hal itu tampak baik di mata Allah hal itu tetap saja buruk.

Seringkali aku menginginkan sesuatu itu harusnya seperti apa yang ada dalam pikiranku. Lagi-lagi itu hanya sebuah angan-angan kosong, bualan yang bahkan masih tertahan dalam kerongkongan dan belum sempat terucap.


@emRochim
06 Sept '14

Pantaskah Diperjuangkan?

Pantaskah engkau diperjuangkan?
Setiap kali aku mencoba mendekatimu
Setiap kali aku mencoba memulai pembicaraan denganmu
Dan ketika hati ini tak lagi kuat menahannya
Yang kau berikan adalah tidak ada
Tidak ada balasan
Tidak ada
Iya, hanya tidak ada
Lalu pantaskah aku memperjuangkanmu

Aku tahu kau tak berusaha menghindari
Mungkin dan lagi-lagi hanya mungkin
Kau sedang mengujiku
Apakah aku benar-benar sedang memperjuangkanmu
Atau hanya aku ingin menyenangkan hatiku saja
Siapa yang tahu?

Bahkan aku sendiri tak tahu
masihkah ada keraguan di dalam gumpalan emosi labil ini.
Siapa yang tahu?
Bila memang engkau pantas aku perjuangkan.
Setidaknya.....
Tunjukan sedikit saja tanda
Maka aku punya alasan untuk memperjuangkanmu.


(c) @emRochim
06 Sept '14