Lama sekali ya abang gak menulis
untuk blog ini. Entah curhatan norak ala abg labil atau puisi yang tercipta
gara-gara lagi galau mikirin gebetan yang padahal mikiran abang aja enggak. Sebenarnya
pengen sekali secara rutin abang ngeshare segala keluh kesah ke dalam blog.
Tapi ya apa daya jiwa pemalas nan mager dari dulu gak sembuh-sembuh. Entah
kenapa pada kali ini pengen nulis pengalaman abang selama setahun terakhir
setelah abang wisuda dan nganggur. Hehe.
Wisuda 23 Oktober 2013 kemarin, udah lama ya ternyata. Dan ada senggang selama hampir lebih setahun ya jadi pengangguran dong namanya. Sekolah diplat merah ya harus manut dengan alur birokrasinya dong men. Disuruh nganggur dan nunggu setahun ya diikuti aja. Nah, selama setahun ini apa aja yang abang lakukan? Meratapi kejombloan yang dari jaman masih seragam putih merah? Yeskeleus sengenes itukah? Plis-lah bro, ain’t nobody got time for that. Manfaatin lah buat mengeksplore hobi. Entah itu travelling, hiking, reading,
Juli 2013, Gunung Batur 1.717
mdpl
Bulan juli sebenarnya sebelum
wisuda sih. Tapi berhubung abang pengen share pengalaman setahun menjadi
pendaki karbitan tak ada salahnya kan. Karena di bulan Juli itu menjadi momen
pertama abang resmi menjadi pendaki amatir. Sembari Praktik Kerja Lapangan yang
dapatnya di Kanwil DJP Bali ya di tiap weekend diisi main-mainlah menjelajahi
keeksotisan Pulau Dewata. Salah satunya Gunung Batur. Pengalaman pertama bisa
dimaklumi lah ya pendaki amatiran ini. Gak pake sandal gunung, kaos tangan,
kaos kaki, penutup kepala, jaket apa adanya. Dan tadaaaaaaa, sampailah di
puncak batur dengan ketinggian 1.717 mdpl.
September 2013, Gunung Merbabu
3.142 mdpl
Yudisium sudah, tapi wisuda
belum. Tapi untuk kedua kalinya jiwa ini serasa terpanggil akan keindahan
Gunung Merbabu yang hanya berjarak kurang lebih 3 jam perjalanan dengan motor. Dan
nekatnya hanya bertiga saja ingin mencumbui merbabu. Tiga cowok jomblo satu
senter plus satu senter dari pemantik rokok. Untunglah waktu itu bulan purnama.
Abang memang pendaki amatir karena terbilang ini gunung kedua. Tapi abang
ditemani dua teman yang bisa dibilang sudah melalang buana summit beberapa
gunung di Pulau Jawa. Dan ala-ala bukan remaja lagi, sampai di puncaknya 3.142
mdpl foto narsis dulu. Buka baju, celana, jepret-jepret-jepret. Sempat pula
abang mencurahkan emosi labil ke dalam bentuk vandalisme dan metik bunga
Edelweiss. Maafkan abang pendaki amatiran ini yang tega mencoret tulisan kecil
di atas batu demi mengabadikan namaku dan namamu dek. Sayangnya yang tertulis
disitu sudah menjadi mantan gebetan. Bhaaaaay!!!
Maret 2014, Gunung Lawu 3.265
mdpl
Setalah berbulan-bulan vakum tak
mendaki gunung lagi karena ditinggal teman yang lebih memilih magang di
berbagai kantor swasta. Akhirnya rasa rindu dengan dinginnya gunung
tercurahkan. Abang kangen dek dengan dirimu *ngomong sama gunung. Dan kali ini
masih saja abang bilang pendaki amatiran. Masih berbekal dengan daypack dan
peralatan seadanya. Tapi sudah punya sleeping bag dan matras dong. Rombongan
kali ini berkali-kali lipat dibanding Gunung Merbabu kemarin. Paspilo squad
dong! 10 orang lah waktu itu. Cowok semua yes! Enaknya Lawu ya trackingnya
hanya mengikuti tangga batu yang tersusun.
Maret 2014, Gunung Ungaran 2.050
mdpl
Tak berselang seminggu dari Lawu
lanjutlah ke Gunung Ungaran. Yah namanya juga anak muda, masih suka mencari
jati diri. Dan naik gunung lah pelampiasannya. Rombongannya ada 6 orang dengan
satu mobil avanza dan gas gas menuju ungaran. Yang berkesan di tempat ini itu
ada kebun teh dan kopi. Sayangnya waktu itu berkabut.
Mei 2014, Gunung Semeru 3.676
mdpl
Inilah gunung pengakuan terhadap
diriku sendiri bahwa abang bukanlah amatiran lagi dek. Abang benar-benar
seorang pendaki sejati. Terbuktilah dengan perencanaan yang matang. Dibela-belain
beli tas carier juga hlo. Perjalanan selama pp seminggu dan di gunungnya 4 hari
3 malam. Dan benar-benar ujian sebenarnya menjadi seorang pendaki. Jangan ngaku
pendaki kalo cuman dua hari semalam aja di gunung. Wkwkwkwkwk. Sok-sok an lah
abang ini ya. 9 cowok dan 2 cewek. Perjuangan keras setimpal juga bro dengan
keindahan alam Semeru. Kalau boleh menilai, inilah gunung terindah di pulau
jawa yang pernah abang daki. Ada Danau Ranupane di basecamp-nya, Danau
Ranukumbolo, Oro-oro ombo dengan ungunya bunga lavender kemudian MAHAMERU 3.676
mdpl. Cerita lengkapnya nanti dibahasan yang lain ya kalau sempet nulis.
September 2014, Gunung Rinjani
3.726 mdpl
Bukti kenekatan itu berbuah juga
dengan penaklukan terakhir, dibilang terakhir karena memang setelah rinjani
belum nggunung lagi. Semoga lah ya nanti ada waktu luang buat bersenda gurau
lagi dengan kawan-kawan lama di atas ketinggian 3000 mdpl lainnya. Jika kamu
belum tahu apa sih yang asik dari naik gunung. Banyak sekali bro hikmah yang
bakal kamu dapatkan selama perjalannya. Mempererat persaudaraan, meningkatkan
iman dan taqwamu kalo ada loh ya. Di ketinggian itu dengan obrolan-obrolan
ringan ditemani teh dan kopi hangat. Terkadang dengan pop mie segelas
berdua. Obrolan tentang wanita idaman masing-masing yang tiada habisnya
diperbincangkan. Atau mungkin kekonyolan-kekonyolan teman yang bikin sakit perut
saking ngakaknya. Dan asyik lagi bisa melihat gugusan rasi bintang yang bisa
begitu jelasnya. Saat-saat berharga seperti itulah yang gak bakal bisa
dibeli. Abang dadi mellow-mellow sendu gini ya. Hehe.
Di rinjani satu tim solid
berjumlah 10 orang plus satu porter. Petualangan seminggu lebih di lombok dan
salah satunya di rinjani itu sendiri. 4 hari 3 malam menikmati keindahan Danau
Segara Anakan, Gunung baru ditengah-tengahnya. Dan kekonyolan-kekonyalan 10
anak ini tentunya. Thanks guys for wasting precious moment with me.
Next time lanjut nulis cerita
dibalik tiap-tiap gunung yes. Kalau ada waktu sih. Sekarang kan sibuk jadi
pegawai DJP. Ceileeeeh. Bhay!
@emRochim 25Januari2015
Semoga kita cukup beruntung untuk dapat berpetualang lagi 😢😢😢
ReplyDeleteD4 stan sepertinya bakal memberikan waktu u/ jalan-jalan lagi bro!
Delete